Jangan Menangis Ibu

Jangan Menangis Ibu

Jangan cemberut ibu…
Benalu mu kini sudah gadis;
yang tak perlu lagi tengkuk mu mengerut karena nya.
Jangan khawatir ibu…
Harta mungilmu usang dan terlantar ;
sebisa mungkin, ia ingin berguna untuk mu.
Jangan terharu ibu…
Pada tingginya jabatan-jabatan perwiramu;
sesungguhnya semakin tinggi semakin ia luput darimu.
Jangan bermuram ibu…
Tentang riak-riak do’a mu yang terhenti waktu;
akan ada debur keras yang meneruskannya untukmu.
Jangan menangis ibu…
Sebab sajak-sajak penyair  kondang pun mustahil menghapus air matamu;
dan bukankah air matamu terlalu berharga,
jika diteteskan cuma untuk tetek-bengek aku, anakmu.
Jangan menangis lagi, bu…
Dari anakmu; pelukan yang tak mampu melunasi buih-buih keringatmu, padaku.



                                               
                                                                             


Untuk ibu di hari ibu J
                                                                                                Serang, 22 desember 2013

Comments

  1. I almost didn't recognize you ... old friend :D
    You look so different -_-
    long time , i never see you . approximately 6 years -_-

    apa kabar ?
    mudah mudahan kabar baik dan sehat .
    gk sengaja baca-baca puisi ,dan ngelihat profile penulis . ternyata haha :D
    Sahabat karib waktu SD , bnyak kenangan di masa-masa putih merah -_-
    semoga lain waktu bisa jumpa dan berbincang .

    Your Old Friend



    Hendi Afriyan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, kabar baik kawan.
      l'm so confuse also when see your new face, look so different, very-very different dah I say :)

      Jika Tuhan mengizinkan, kelak pasti bertemu

      Salam hangat dan rindu
      Your old friend
      Solida FirjaTullah

      Delete

Post a Comment

Popular Posts