Sore Itu dan Tawamu

Sore Itu dan Tawamu
Sore itu...
Aku datang, diantarkan rindu dan beberapa pesan singkatmu,
yang isinya juga perihal-perihal rindu,
menuju ke tempatmu menunggu.

Sore itu...
Aku di sampingmu.
Tak ada yang diperbincangkan kecuali rasa nyaman
yang terus mengalir seiring detik berjalan,
di tempatmu menunggu.

Sore itu...
Aku dan kamu tertawa.
Menertawakan kursi, meja, dan tempat kursusmu, atau
pelayan kafe yang terus menerus datang,
seolah-olah kita memesan menu 'tawa' seharga belasan ribu,
dalam tempatmu menunggu.

Sore itu...
Tak ada yang renyah selain tawamu,
yang kerenyahannya melebihi menu-menu di kafe itu,
masih di tempatmu menunggu.



Hingga sekarang, sayang...
Aku selalu mampir di tempatmu menunggu,
dihampiri pelayan lalu memesan,
"Sore itu dan tawamu",
sambil mendekapmu.



Sore itu dan tawamu,
adalah alasan saya memperjuangkanmu, selalu.
Serang, 22 November 2013

Comments

Popular Posts